Jumat, 05 November 2010

figur seorang ayah yang sebenarnya

Mungkin Ibu lebih sering menanyakan keadaan anaknya setiap hari. Tapi taukah kamu jika Ayahmu yang mengingatkannya untuk menelfonmu?

Mungkin Ibu yang lebih sering mengajakmu bercerita, tapi taukah kamu sepulangnya ia bekerja dengan wajah lelah ia selalu menanyakan kabarmu dari Ibu mu?


Waktu Kita Kecil..


Ayah mengajari putri/putra kecilnya bermain sepeda. Setelah dia mengganggap kamu bisa ia melepaskan roda bantu di sepedamu, Saat itu Ibu menutup mata karena takut anaknya terjatuh lalu terluka.tapi Ayah dengan yakin menatapmu mengayuh sepeda dengan pelan karena dia tahu putra/putri kecilnya pasti bisa.


Saat kamu menangis meronta meminta permainan yang baru, Ibu menatapmu iba, tetapi Ayah mengatakan dengan tegas “kita beli nanti, tapi tidak sekarang” karena ia tidak ingin kamu menjadi manja dengan semua tuntutan yang selalu di penuhi.


Ketika Kita Remaja


Kamu mulai menuntut untuk keluar malam. Lalu Ayahmu mulai bersikap lebih tegas ketika mengatakan “tidak”. itu untuk menjagamu karena kamu adalah sesuatu yang berharga. Lalu kamu masuk ke kamar membanting pintu. Tapi yang datang mengetok pintu dan membujuk mu adalah Ibu. Taukah kamu saat itu dia memejamkan matanya dan menahan diri, karena Dia sangat ingin mengikuti keinginanmu. Tapi lagilagi dia harus menjagamu.


Untuk seorang purtri: Saat seorang cowok mulai sering datang mencarimu, Ayahmu akan memasang wajah paling cool sedunia. Dan sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang berdua di ruang tamu. Tahukah kamu dia merasa cemburu?.

Dan saat dia melonggarkan sedikit peraturan, kamu melanggar jam malamnya. Ia duduk di ruang tamu menunggu mu pulang dengan sangat-sangat khawatir. Wajah khawatir itu mengeras ketika melihat putri kecilnya pulang terlalu larut. Dia marah. Karena hal yg di takutinya akhirnya datang “putri/putra kecilnya sudah tidak ada lagi”


Saat Ayah sedikit memaksamu untuk menjadi seorang dokter. Ketahuilah bahwa ia hanya memikirkan masa depanmu nanti. Tapi toh dia tetap tersenyum saat kamu menentukan pilihanmu sendiri.


Sampai saat Ayah harus melepasmu di bandara. Bahkan badannya terlalu kaku untuk memelukmu. Ia hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini dan itu. Dia ingin menangis seperti Ibu yang menangis dan memelukmu erat. Tapi dia hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya dan menepuk pundakmu lalu berkata “jaga diri baik-baik!″. Agar kamu kuat untuk pergi.


Saat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayahmu. Berusaha mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan yang lain.


Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta permainan baru, dan ia tau ia tidak bisa memberikan. Dia sangat ingin mengatakan “iya nak,nanti kita beli” dan saat kata-kata yang keluar adalah “tidak bisa” dari bibirnya. Tahukah kamu Ia merasa gagal membuat anaknya tersenyum.


Saat kamu sakit dan tidak berada di dekatnya. Ayah terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak berkata “sudah di bilang jangan minum air dingin!”. Berbeda dengan Ibu yang memperhatikanmu dengan lembut. ketahuilah saat itu ia benar-benar khawatir dengan keadaanmu.


Ketika Kita Dewasa


Dan ketika nanti kamu Wisuda sebagai seorang Sarjana. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untuk mu. Dia yang tersenyum bangga dan puas melihat “putri/putra kecilnya yg tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”


Sampai saat seorang teman hidupmu datang dan meminta izin mengambilmu darinya. Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin. Karena ia tau laki-laki/perempuan itu yang nanti akan menggantikannya.


Dan ketika Ayah melihat mu duduk di panggung pernikahan bersama seseorang yang di anggapnya pantas menggantikannya. Ayah pergi kebelakang panggung, dan menangis “Tugasku telah selesai dengan baik.putri/putra kecilku yang lucu kini telah menjadi wanita/pria yang cantik/tampan”


Ayah hanya bisa menunggu kedatangan mu dan cucu-cucunya sesekali untuk menjenguknya. Dengan rambut yang telah memutih dan badan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya.


Ayah adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis. Harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. Ayah juga orang pertama yang selalu yakin bahwa “kamu bisa” dalam hal apapun.

Tersenyum dan bersyukurlah ketika kamu bisa merasakan kasih sayang seorang Ayah hingga tugasnya selesai.kamu adalah salah satu orang yg beruntung. Karna Ayah adalah sosok superhero yang hebat…!


Ternyata selama ini kita telah salah menilai ayah kita. Kita selalu berpikir bahwa hanya Ibu lah yang paling perhatian dengan keadaan kita, tetapi ternyata dibalik itu semua Ayah adalah orang yang paling kuatir terhadap kita. Hanya saja Ayah berusaha bersikap setegar mungkin didepan kita agar kita juga tida menjadi makhluk yang lemah. Seorang Ayah hanya ingin memberikan yang terbaik dari dirinya saat anak-anaknya lemah tak berdaya meskipun sebenarnya ayah juga termasuk sosok yang lemah.


Sekian…. 

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda